Flash Fiction Martin Siregar
“Yah,…Memang aku salah.” Dihisap Pak Longor rokok merahnya: ”Kau juga harus mulai berpikir tuk membunuh ketergantungan ganja dan alkohol.”
”Iya…Iya…Pak Longor.” Payman masih duduk menyempit menundukkan kepala.
“Aku sudah dengar berita itu dari Tari. Dalam sedu sedan sedih tak terucapkan Tari bercerita lewat telepon ke aku. Tari sarankan, kita berdua ajak Kantril dialog, supaya kejadian buruk itu tidak terulang kembali.” Bason sampaikan maksud hatinya kepada Pak Longor. Dan tentu saja gayung bersambut, niat tulus Bason direspon Pak Longor dengan baik.
Bason jadi banyak termenung mengenang perjalanan panjangnya bersama Kantril. Ketika SMA pernah Bason ditusuk pisau oleh pembalap liar di jalanan. Perut Bason terkoyak, darah banyak terkuras, harus rawat inap di RS Elizabeth. Kantril yang heboh jaga Bason selama perawatan di rumah sakit. Kantril dan Bason adalah kawan dekat yang selalu berdialog hal ikwal teologia pembebasan bersama Pastor Cevara Lubis. Lantas mereka membakar mobil tentara di pinggir pantai ketika rakyat digusur. Di pantai indah itu akan dibangun hotel mewah. Waktu itu Bason selamatkan Kantril sehingga tidak tertangkap. Sedangkan Bason tertangkap tangan mendekam dalam penjara selama 2 tahun. (Kisah Bason dan Kantril, baca buku: “Kawan Kentalku Bason Kumpulan Cerpen Unkonvensionil Jilid II” karya Martin Siregar)
Betapa senangnya hati Tari melihat kedatangan kedua tamu agung. ”Silahkan masuk Pak Longor, Silahkan masuk Bang Bason. Saya masih sibuk ngurus toko kelontong, Kantril sudah siap menunggu di ruang tamu belakang. Silahkan…Silahkan masuk Pak Longor.”
Di ruang tamu Kantril duduk memandang kejauhan berdiri memberi salam kepada Pak Longor dan Bason. Tak menunggu terlalu lama, Pak Longor langsung bicara: ”Memang benar yang dikatakan Pastor Cevara Lubis. Rencana Tuhan pada manusia pertama dirusak setan iblis melalui ular dan buah terlarang. Sekarang rencana Tuhan masih tetap dirusak iblis melalui struktur birokrasi pemerintahan dan organisasi permanent. Lihat saja negara, partai politik organisasi keagamaan — Sudah tak bisa kita harapkan untuk memelihara martabat kemanusian –Semuanya itu sudah hancur berantakan tak mendapat kepercayaan dari masyarakat maupun umat beragama.”
Kantril tersipu sipu sambil menggeleng gelengkan kepalanya: ”Iya…Aku masih ingat. Waktu itu aku dan Bason heboh membeli berbagai buku multidimensionil sebagai bahan baku memahami hakekat kehidupan ini. Hua…ha…ha… ”
“Nostalgia sejarah hidup kita. Tak mungkin bisa terhapus,…Kantril. Hua…ha…ha..” Bason terbahak bahak mencairkan suasana yang agak beku.
“Tapi, apapun ceritanya, sampai detik ini aku masih pegang erat ucapan Pastor Cevara Lubis. Aku tak mau terlibat pada sarana iblis merusak rencana Tuhan. Tak mau ikut, caleg, partai politik, pengurus organisasi agama. Aku yakin dunia ini hanya bisa diubah oleh orang yang menjalin hubungan interpersonal dengan Tuhan. Oleh orang yang tidak perduli terhadap sarana iblis yang merusak rencana Tuhan Hua…ha…ha..” Bason merasa dirinya berhasil menang melawan keganasan dunia ini. Tampak Kantril cemburu melihat Bason yang ringan saja menghadapi hidup. ”Jadi apa kegiatanmu sekarang Bason?”
Bason tersenyum simpul, “aku masih kerja di media itu. Dan, untuk memelihara kebugaran tubuh phisik dan tubuh nonphisik aku latihan meditasi. Kau pasti tahu ada tiga mahluk hidup yang diciptakan oleh Sang Khalik. Tumbuhan, hewan dan manusia. Ketiga mahluk hidup punya jantung, paru paru, bisa sakit, bisa beranak pinak dan lain lain. Tapi hanya manusia yang diciptakan ‘segambar dengan Tuhan’. Nah !! latihlah dirimu supaya segambar dengan Sang Khalik. Itulah nasehat aku dan Pak Longor pada kedatangan kami kali ini.”
Kantril tersentak:”Loh !!! Gimana aku melatih diri segambar dengan DIA ?”
“Berat aku menguraikan hal ini. Calsesek, Higam. Dulsa sudah puluhan tahun kudidik, tetap saja tak berhasil. Mereka itu orang bebal keras kepala.” Bason santai saja bicara, tapi Kantril semakin penasaran:”Iya, Bason…Aku serius, aku patuh terhadap nasehat kalian.” Aku harus berubah tak akan kusentuh lagi ganja dan alkohol. Mendengar hal ini Pak Longor kasihan melihat Kantril: ”Saya bawa ini buku Panduan Meditasi Konekting Cakra”. Kau baca buku ini, selanjutnya kau akan dipandu Bason yang sudah mendapat predikat master of komtemplasi. Yakinlah…Kantril. Hidupmu pasti semakin cemerlang atas tuntunan Bason.”
Satu komentar pada “Kantril Dinasehati”