Gerundelan John Kuan

Seandainya menarik keluar [ 一 ] dari sebuah karakter, kita akan menemukan beberapa rahasia kaligrafi: [ 一 ] dan ‘ titik ‘ sama-sama adalah unsur dasar pembentukan tulisan Han. Pelajaran kaligrafi yang diberikan Nyonya Wei kepada Wang Xizhi memang dimulai dari latihan unsur dasar. Saya ingin memberikan beberapa contoh [ 一 ] dari kaligrafer-kaligrafer berbagai Dinasti setelah Wang Xizhi, seperti: 颜真卿 ( Yan Zhenqing, 709 -784, Dinasti Tang ), 宋徽宗 ( Song Huizong, 1082 -1135, Dinasti Song ), 董其昌 ( Dong Qichang, 1555 – 1636, Dinasti Ming ), 何绍基 ( He Shaoqi, 1799 -1873, Dinasti Qing ). Karya-karya mereka sangat berpengaruh dan berkarakter, jadi sekalipun mereka yang tidak begitu kenal dengan kaligrafi Cina juga dapat membedakan unsur [ 一 ] di dalam karya kaligrafi mereka.
Unsur [ 一 ] dalam karya Yan Zhenqing dan Song Huizong berbeda sangat jauh, ‘ garis horizontal ‘ Yan Zhenqing begitu kokoh dan berat, sedangkan ‘ garis horizontal ‘ Song Huizong kurus langsing dan di ujungnya ditekuk jadi mata kail; begitu juga unsur [ 一 ] dalam karya Dong Qichang dan He Shaoqi juga tidak sama, ‘ garis horizontal ‘ Dong Qichang tipis jernih bagai benang sutera melambai di dalam air, dan unsur [ 一 ] He Shaoqi ada ketegaran yang kusut mengikat.
Pada jaman Nyonya Wei mengajari Wang Xizhi menulis, masih belum begitu banyak maestro dari Dinasti sebelumnya yang dapat dijadikan panutan, dan Nyonya Wei seperti juga tidak menganjurkan seorang anak terlalu cepat mencontoh kaligrafer yang sudah ‘ jadi ‘. Oleh sebab itu, Wang Xizhi bukan mulai mengenal garis horizontal dari [ 一 ] yang ditulis kaligrafer sebelumnya.
Nyonya Wei membawa Wang Xizhi keluar rumah, seorang anak kecil, berdiri di padang datar yang luas, menatap cakrawala, menatap cakrawala yang merentang jauh, menatap barisan gumpalan awan di atas cakrawala pelan-pelan bergerak ke dua arah. Nyonya Wei berbisik di telinga anak itu: ” Arakan Awan Seribu Li ”
Ketika awan membuka barisan, ada semacam gerakan yang sangat pelan, sangat mirip dengan kandungan air kuas perlahan diserap dan menebar di atas kertas. Maka, Arakan Awan Seribu Li adalah hubungan antara kuas, tinta, dan jenis kertas yang kuat menyerap. Menggunakan pena atau pensil atau alat tulis berujung keras sangat sulit merasakan Arakan Awan Seribu Li
Waktu kecil belajar kaligrafi, sering mendengar orang berkata bahwa kaligrafi yang bagus mesti seperti ‘ bekas bocoran di dinding ‘ Waktu itu saya kurang mengerti apa sesungguhnya yang dimaksud ‘ bekas bocoran ‘ itu. Kemudian baru pelan-pelan menemukan, sewaktu menulis kaligrafi, di sekitar goresan kuas akan meninggalkan segaris bekas air agak bening di atas kertas kasar, ini adalah bekas yang menebar dari serapan air tinta, bukan sesuatu yang yang sengaja digores kuas. Sebab bukan garis yang sengaja digores, sehingga mirip kesederhanaan yang primitif dan ketidak-beraturan yang dicapai bekas-bekas yang tercetak alamiah, oleh sebab itu kelihatan agak kalem.
Air bocor merambat dari atap, tanpa warna, bekasnya tidak jelas. Namun setelah lama diendap waktu, bekas-bekas ini akan timbul warna yang agak kuning, agak cokelat, agak merah, dan itu adalah jejak dari penderitaan waktu, oleh sebab itu adalah tingkat teratas apresiasi keindahan.
Inilah pelajaran kedua Wang Xizhi
Tulisan sebelumnya: Tujuh Jurus dari Nyonya Wei ( 1 )