Puisi-puisi Nastain Achmad Attabani
#1 Suatu Waktu
Suatu waktu ketika bunga-bunga bermekaran
Di halamanmu
Membawa keindahan
Keindahan yang indah
Di antara dua kursi yang kaupegang
Suatu waktu saat purnama di bentangan awan
Berkisaran bintang-bintang
Kilaunya wajahmu yang terang
Saat senyuman kauikrarkan
Suatu waktu ketika waktu kautaklukkan
Di ranjam hangat berselimut bulan
kaukawini malam
pagi kuyup kaukayuhi penat
Suatu waktu
Namamu kukenang
#2 Malammu I
Di saat itu
Malam-malamu ternoda
Antara dusta dan murka
#3 Malammu II
Tabir terbuka
Pada nyanyian-nyanyian anak
Diam
Sesal tak berjeda
Duka
Kembang yang seharusnya terjaga
#4 Pagar
Halangi jasad tiap keluar-masuk
Selamatkan kematian saat jurang bertahta
Orasi yang dijaga tanpa kawalan
Pembatas negeri pada kebudayaan
Menjulang tiap jengkal mata di pelataran
#5 Bata Merah
Tampung tiap jengkal kaki-kaki
Tiap dentuman suara-suara
Tiap ekor-ekor yang duduk
Bahkan kayu-kayu relief
Kekar tatanan
Mencuat jelang saat pewarisan datang
Mati di ambang
#6 Kabel-Kabel
Membentang ruang hampa
Berkalibut pada hembusan
Tegang ditekan
Kendor dibiarkan diam
Semrawut kesana-kemari walau jalan hitam
Sanubari merasa keindahan yang tak terbaca
Di tiap sudut satukan mereka
Nastain Achmad Attabani, Seorang penikmat karya, berekspresi untuk di apresiasi serta bermanfaat untuk masyarakat. Nimbrung di Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN) Grobogan.