morning_dew

24 Posisi Matahari (6)

Kolom John Kuan

morning_dew
Gambar dari http://www.historylines.net

 ☉寒露

 ——— angsa liar berbaris terbang selatan; pipit menjelma kerang; bunga krisan mekar.

Sepotong jalan ini empat musim indah, terutama mapel merah di kedalaman musim gugur, saya melangkah sendiri, melihat di bawah sebatang pohon besar di jauh berdiri dua gadis kecil sedang bertepuk tangan ke arahku, kenapa? Mereka salah mengenal orang?

Makin dekat, makin jelas mereka memang bertepuk tangan menyambut saya. Sebuah rumah warna putih dan anggun, menjulur selapangan rumput hijau, di luar pagar barulah jalan, meja bundar kecil diletakkan di sisi jalan, dua buah kursi anak-anak, mereka berdua jelas adalah kakak beradik, gaun chiffon putih dengan warna-warni serpihan bunga, di atas meja bundar dipajang beberapa untai kalung dan gelang, manik-maniknya juga berwarna-warni, amat pastel ——— mereka adalah pedagang, sendiri merangkai, sendiri menentukan harga, berharap laku, labanya kakak beradik bagi rata.

Sepotong jalan ini jarang dilalui orang, apalagi pembeli potensial, saya berlagak serius memilih, ambil empat untai, bertanya:

       [Apakah kalian merasa empat untai ini paling cantik?]

       [Iya, ini adalah empat untai tercantik!]

Saya membayar, mereka menyerahkan barang, saling terima kasih.

Terus melangkah, berpikir: Seandainya menoleh lihat, mereka telah lenyap tanpa jejak, maka mereka adalah peri yang datang ke dunia manusia, dan saya adalah seorang anak kecil beruntung; seandainya menoleh lihat mereka masih di bawah pohon menunggu, maka mereka adalah pedagang kecil, dan saya adalah pelanggan yang selangkah-selangkah membungkuk tua.

Beri Tanggapan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s