antologi-puisi-cinta

Empat Puisi dari Antologi Puisi Cinta, Rindu dan Kematian

Puisi Sonny H. Sayangbati

#1 Perjamuan Malam Tuan

Orang yang lanjut usia itu menatap ke lautan yang bergelora, bumi semakin gelisah dan sebentar lagi Penguasa Langit akan memerintah bumi ini, dengan kuda perangnya akan binasakan kerajaan bumi, si Ular Tua yang berzina dengan segala makhluk akan gemetar.

Sebentar lagi Malam Perjamuan Tuan akan disiapkan, barangsiapa yang menjadi bagian darinya akan memakan roti tak beragi dan meminum anggur, sebagai lambang simbolik, ya sebentar lagi bumi akan memuntahkan makanan bergizi ke dalam laut.

Hai orang-orang yang di bumi dengarkan, sampaikan kapan kamu sekalian berzina dengan sundal Babel Besar itu, enyahlah dari hadapanku kamu sekalian penumpah darah, palingkanlah matamu kepada keselamatan Yang Maha Tinggi.

#2 Aku Berhenti

Serdadu tua dengan perjalanan jauhnya, berkuda seperti Don Qisot, dengan pakaian logam yang penyok di sana-sini, sehabis bertempur, meninggalkan gelanggang medan laga, dengan kesedihan yang pilu wajahnya tertunduk, dia telah banyak membunuh serdadu lawan dengan kejam, dengan pedang tajam yang haus darah.

Sesampainya di benteng kota, dia disambut oleh raja yang mengelu-elukan dirinya: ‘Pahlawan besar sudah datang, mari kita berpestapora untuk kemenangan ini, sahur raja penuh sukacita, semua rakyat berkumpul di alun-alun kota berbenteng itu, tak satu pun senyum di raut wajah serdadu tua namun kekar, dialah sang jendral perang yang lihai

Di hadapan sang raja dan pembesar kerajaan, sang jendral berkata: “Aku lelah, beri aku minum, dan beri juga kudaku makan dan air, ada yang ingin kukatakan, aku berhenti jadi panglima perang.” Darah di mana-mana.

#3 Aku Ingin Jadi Raja

Aku ingin jadi raja
memerintah dengan bijaksana
seperti raja Sulaiman
yang memiliki hikmat setinggi langit
bisakah aku?

Zaman dahulu raja diangkat dan
ditasbihkan oleh Allah,
sekarang raja dipilih oleh rakyat,
melalui yang namanya kendaraan politik
karena suara rakyat adalah suara Allah
sama maknanya bukan?

Siapa sesungguhnya rajaku sebenarnya?

#4 Laskar Puisi

Puisiku berbaris seperti tentara
huruf-hurufnya tersusun teratur dan disiplin
serta patuh kaidah-kaidah moral yang tinggi
siap membela yang lemah
yang miskin dan teraniaya
dia menyanjung nilai kemanusiaan
cinta damai dan respek akan kehidupan
dia bersahabat karib dengan pena dan kertas
dia musuh kebencian dan politik
si lalim pasti menindasnya
dia tidak perduli kemarahan
baginya dia berdiri di kakinya sendiri
dia hanya bisa satu bahasa karena
dia benci bahasa lain,
bahasa lalim
dia bersahabat dekat dengan pilu

antologi-puisi-cinta

4 (empat) puisi yang merupakan bagian dari antologi puisi, buku ini merupakan yang kedua dari buku antologi puisi di group puisi Coretan Dinding Kita, dan merupakan buku keempat antologi puisi Sonny H. Sayangbati tahun 2013

Beri Tanggapan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s