Puisi John Kuan
1/9
Camar berputar di muara, kota kembali hutan
Sebuah jam telanjang bulat di hamparan pantai
Sebagian tergenang, sebagian berdetak melingkar
Saat aku kembali ke bumi, manusia telah lama pergi
2/9
Dermaga berkarat peti kemas, matahari senja pingsan
pancarkan memori, mata polos lumba-lumba percik
bunga api peradaban. Saat aku kembali ke bumi, hewan
piara masih membawa sedih dan kelembutan leluhur.
3/9
Selain dua tiga titik lampu, malam telah diserahkan
kepada bulan. Seorang diri melangkah di atas pulau bulat,
mendengar soliter telah kuasai seluruh ruang, dan kau
juga mereka telah lama pergi, saat aku kembali ke bumi
4/9
Kita telah lama tidak di atas pantai beranak atau
bertelur, namun hingga kini tubuh masih wariskan
laut purba, dan laut hanya atmosfer terlalu biru, terlalu
kental, nyanyian menyebar jauh, selamanya tidak mengendap
5/9
Seringkali ada organ dalam palung laut dihempas ke pantai
jemur jadi bangkai hewan atau tumbuhan. Metabolisme
setiap saat planet ini, adalah makhluk raksasa nan lembut
46 miliar tahun menjilat garis pantai seluruh dunia
6/9
Dan aku demikian mencintaimu, demikian tubuh dan androgen
terus berevolusi, demi satu keindahan, laksana ubur-ubur
kembang-kempis tubuh purba resonansi kebahagiaan
yang sunyi, demikian mencintaimu, tembus cahaya, getaran cair
7/9
Pakis adalah pribumi planet ini, ketika spesies punah melankoli
melangkah lewat di depannya. Aku selalu merasa dia telah
deposit sesuatu, saksikan sesuatu, setiap lembar daun
berpijar lembab dan dingin, dunia bagai sebiji bola kristal
8/9
Saat aku kembali ke bumi, peradaban telah lama tutup pintu
lapisan es kutub koyak, genangan jalan memantul cahaya bintang
Perpustakaan kuyup berbukit bubur kertas, pengetahuan
muai dan lembek, aksara lumer ke dalam nyanyian paus biru
9/9
Kuduga kereta terakhir akan abadi berhenti di kutub, bangun
aku menguap di stasiun tropis remuk, sisa sekolam teratai ungu
di bumi soliter aku duduk di garis khatulistiwa, andai peradaban
manusia hanya bisa catat selembar, aku mesti menulis apa buatmu
Reblogged this on semesta latisha.
SukaSuka