Patricia C. Wrede

Kisah Seorang Putri Naga

Resensi Riza Rahmah Angelia

Patricia C. WredeSebuah novel fiksi terjemahan karya Patricia C.Wrede ini termasuk jenis roman yang penuh aksi dan humor. Novel dengan genre remaja yang berjudul Tantangan Naga ini mengulas banyak kisah-kisah inspiratif fantasi yang mampu mempengaruhi para pembaca untuk menikmati imajinasinya masing-masing. Novel yang diadaptasi oleh Fahmy Yamani dari novel asli terbitan Harcourt Publishers, Florida pada tahun 1990 dengan judul Dealing with Dragons: The Enchanted Forest Chronicles ini merupakan novel petualangan yang telah mendapat banyak pujian dari para pembaca di seluruh dunia.

Dalam roman ini, dikisahkan tentang kehidupan seorang putri raja yang dipandang abnormal oleh sekelilingnya, karena selalu bersikap yang tidak pantas di kalangan bangsawan. Putri Cimorene, putri bungsu di kerajaan besar yang terletak di sebelah timur Pegunungan Pagi, Linderwall. Kegemaran dan sikap putri Cimorene yang sangat berbeda dengan keenam kakaknya, membuat Raja dan Ratu Linderwall kesulitan untuk memberi pendidikan bak putri kepadanya. Berawal dari kesukaannya mencari gara-gara hingga menyukai pelajaran memasak, bermain pedang dan sihir, membuatnya mendapat julukan abnormal. Padahal Raja dan Ratu Linderwall telah mempersiapkan beberapa guru dan pengasuh untuk mengajarinya menari, menyulam, menggambar, membungkuk hormat di depan pangeran dan cara berteriak ketika diculik oleh raksasa.

“Hal tersebut sangatlah membosankan”, keluh putri Cimorene setiap mendapat teguran dari ibunya yang takut kalau saja tidak ada seorang pangeran pun yang akan melamar putri Cimorene, karena tingkahnya yang dikenal liar, keras kepala, juga memiliki rambut kepang berwarna hitam pekat dan tubuhnya tidak berhenti untuk bertambah tinggi tentunya inilah alasan bahwa putri Cimorene  sangat berbeda dari beberapa putri raja lainnya. Begitupun ketika putri Cimorene mengeluhkan keadaannya kepada ibu peri, bukannya mendukung putri Cimorene, ibu perinya malah membuat putri Cimorene semakin kesal bila berdebat dengannya.

Mendengar itulah ibu peri segera melakukan sesuatu, semata untuk masa depan putri Cimorene. Putri Cimorene mendapat kabar buruk untuk dirinya dan kabar baik untuk kedua orang tuanya juga ibu perinya bahwa dia akan dijodohkan dengan pangeran tampan berambut keemasan, bermata biru, anak dari kerajaan Sathem, dekat pegunungan yang pernah ditemui putri Cimorene sebelumnya ketika diajak orang tuanya menonton pertandingan di kerajaan Sathem tersebut.

Penolakan yang dilakukan putri Cimorene tentang pesta pertunangannya dengan pangeran kerajaan Sathem yang bernama pangeran Therandil, sama dengan penolakannya terhadap kegiatan yang membuat dirinya bosan. Tentangan yang dilakukan putri Cimorene sama sekali tidak merobohkan keinginan ayah dan ibunya. Akhirnya, ia mendapatkan sebuah cara yang cukup mengerikan, yang diberitahu oleh seekor kodok yang ia temui di kolam saat itu. “Pergilah ke jalan utama di luar kota dan ikuti terus menjauhi pegunungan. Setelah beberapa lama, kamu akan menemukan sebuah pondok emas, dikelilingi pepohonan perak berdaun zamrud. Lanjutkan perjalananmu dan jangan singgah di pondok itu, dan jangan menjawab kalau ada yang memanggil dirimu dari dalam pohon tersebut. Teruslah  berjalan sampai kamu menemui sebuah gubuk. Dekati pintunya dan ketuklah tiga kali, lalu jentikkan jari-jarimu dan masuklah ke gubuk itu”, saran kodok yang membuat putrid Cimorene pergi dari kerajaan pada tengah malam untuk menjalankan saran tersebut.

Di gubuk itulah awal perkenalan putri Cimorene dengan para bangsa naga, dan putri Cimorene menobatkan dirinya untuk menjadi putri naga. Para naga pun terkejut mendengar permintaan penobatan putri Cimorene tersebut, baru kali ini mereka mendengar ada seorang putri yang ingin ditawan dengan cuma-cuma oleh bangsa naga. Salah seorang naga betina pun menyetujui keinginan putri Cimorene itu dan memulai hari-harinya dengan pelayanan putri Cimorene yang sangat membuat hatinya puas. Keahlian Cimorene untuk memasak, bersih-bersih rumah, menguasai bahasa Latin, dan mantra sihir membuat dirinya sangat berguna untuk  naga Kazul, yang memiliki gua cukup luas untuk tempat tinggal mereka berdua dan menyediakan berbagai gua dari mulai dapur, perpustakaan, hingga tempat penyimpanan harta karun naga yang kini berhak diatur oleh putri Cimorene seorang. Pelajaran pedang pun membuat dirinya terselamatkan dari para pangeran yang ingin menyelamatkannya, karena menurut tradisi, pangeran yang menyelamatkan seorang putri tawanan bangsa naga, berhak menikahi putri tersebut setelah mengalahkan seekor naga itu. “Kau tidak akan bisa mengalahkan naga pemilik gua ini. Sebelum kau menantang naga Kazul ini, kau harus berhadapan dengan putri naganya dulu, yaitu aku!” teriak putri Cimorene sembari mengacungkan pedang ketika menemui beberapa pangeran yang ingin menyelamatkannya.

Begitupun dengan kedatangan pangeran Therandil yang tidak hanya sekali, karena tekadnya tidak bisa membantah keinginan ayahnya tentang pertunangannya dengan putri Cimorene dari Linderwall. Kesabaran putri Cimorene pun habis seketika karena kedatangan para pangeran yang dianggap mengganggu pekerjaannya di gua Kazul, sehingga ia mendatangi penyihir yang bernama Morwen. Morwen dikenal baik oleh Kazul. Setelah mendapat mantra dan beberapa cara dari penyihir itu, Cimorene pun berhasil membuat jalur, agar tidak ada manusia yang mampu melaluinya, termasuk para pangeran yang dianggap sok hebat oleh putri Cimorene. Jalur yang dilalui harus menempuh pegunungan dan rintangan lainnya. Di tebing pegunungan itulah putri Cimorene ditemui oleh seorang penyihir yang tidak disukai oleh para bangsa naga, yaitu penyihir Zemenar mantan Raja Naga yang mana sekarang dipimpin oleh Raja Tokoz.

Zemenar yang pernah menemui Cimorene, dan mengetahui tempat kediaman Cimorene karena tawaran putri yang polos itu akan kunjungannya membuat Zemenar dan anaknya memiliki kesempatan bagus karena bisa memasuki gua milik naga yang memiliki perpustakaan lengkap tentang beberapa mantra yang dicarinya selama ini. Mendengar kunjungan itu, Kazul dan Morwen terkejut dan hampir menyalahkan putri Cimorene. Namun, kecerdasan yang dimiliki putri Linderwall ini mengurungkan niat keduanya, yaitu mengetahui apa yang dicari Zemenar ketika meminta putri Cimorene untuk mengizinkannya memasuki perpustakaan. Zemenar sempat membaca buku mantra yang juga dibaca oleh putri Cimorene dan putri Cimorene sangat hafal dengan halaman yang dibaca Zemenar.

Kedatangan tiga putri cantik yang menggunakan mahkota dan gaun anggun, yang tentu saja mereka adalah tawanan naga yang tidak sengaja menjadi tawanan bangsa naga, berbeda dengan putri Cimorene. Mereka bertiga lebih lama menjadi tawanan naga daripada putri Cimorene, sehingga mereka sangat penasaran dengan putri baru yang sangat nyaman menghabiskan waktunya di dalam gua itu. Putri Cimorene pun menceritakan sebabnya dia berada disini kepada putri Keredwel dari kerajaan Raxwel, kini tawanan naga Gornul yang mengerikan, putri Halanna dari kerajaan Poranbuth, kini tawanan naga Zareth, dan putri Alianora dari Duchy di Toure on Marsh, tawanan naga Woraug. Mereka bertiga sangat tidak menyangka mengetahui sikap putri Cimorene yang begitu berani dan menghalangi banyak pangeran untuk menolongnya, itu semua membuat ketiganya yang baru didatangi beberapa pangeran sangatlah iri. Akhirnya, kedatangan pangeran Therandil yang membuat putri Cimorene heran dengan ketangguhannya melawan rintangan di jalur baru yang dibuatnya itu membuahkan perbincanganka, “Aku sudah bilang, aku tidak ingin diselamatkan oleh pangeran siapapun, dari manapun. Kalau begitu, daripada kau kemari tanpa membawa hasil apa-apa, lebih baik kau menyelamatkan Keredwel di gua naga sebelah sana. Kau pun akan menikahi seorang putri, ya walaupun bukan dari Linderwall. Tapi, aku yakin ayahmu akan bangga dengan seorang putri yang kau selamatkan itu”, usul Cimorene, Therandil pun berpikir sejenak dan menyetujuinya.

Tak lama kemudian, putri Alianora pun menjadi akrab menghabiskan waktu berdua bersama putri Cimorene. Putri Alianora fikir kehidupan putri Cimorene bersama naga betina lebih baik ketimbang kehidupannya selama ini tinggal bersama Woraug, naga jantan yang menurutnya semakin hari perlakuannya semakin tidak bisa diduga saja, pernah ketika sore hari putri Halanna datang ke guanya. Sepertinya saat itu emosi Woraug pun terlihat sedang tidak terkendali sehingga tiba-tiba saja Woraug mengeluarkan percikan-percikan apinya dan membuat Halanna menjerit ketakutan. Mendengar kesedihan putri Alianora, putri Cimorene pun berusaha menghiburnya dan menceritakan kepada Kazul yang lebih mengetahui sifat Woraug. Alhasil, Kazul pun mendukung ide putri Cimorene untuk mempelajari mantra penangkal hembusan api naga, putri Cimorene pun mulai mencari bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai buku petunjuk yang ia temui di perpustakaan gua Kazul. Mantra tersebut pun berhasil dilakukan dengan bantuan putri Alianora.

Hal menarik rasa keingintahuan putri Cimorene dan putri Alianora ketika penjelajahannya menuruni gua api malam demi mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mantranya itu, mereka sempat bertemu Antorell (anak Zemenar) yang sedang memetik bunga langka di lembah tersebut dan hanya bisa ditemui di titik tempat dia berpijak saja. Dari kecurigaan itulah, putri Cimorene menceritakannya kepada Kazul dan Morwen. Masalah yang datang dari pengaduan putri Cimorene menjadi cukup rumit, banyak kejanggalan yang terjadi di dunia para penyihir. Ditambah dengan kematian Raja Tokoz yang tidak dapat disangka apa penyebabnya.

Banyak sekali teka-teki yang membuat kita penasaran untuk mengungkapnya dalam kisah hutan pesona ini, hutan teraneh nan ajaib di dunia penyihir dan bangsa naga yang tidak mampu dilewati oleh manusia. Ada apakah di balik hutan pesona itu? Lalu, siapakah dalang dibalik kematian Raja Tokoz yang tentunya dengan dalih untuk mendapatkan gelar raja naga? Bagaimana kelanjutan petualangan putri Cimorene dan naganya? Tentunya kisah ini diakhiri dengan happy ending, namun masih meninggalkan teka-teki di benak pembaca. Imajinatif yang dimiliki Patricia inilah yang mampu membawa pembaca kepada khayalan yang amat luar biasa, cerita penuh mistis, keajaiban yang tidak dapat kita temukan di dunia nyata. Penulis seri “Hutan Pesona” ini mampu menciptakan fantasi yang hidup dalam fikiran para pembaca. Novel dengan ilustrasi yang sangat mewakili isinya ini, ditambah dengan warna hijau alami yang dapat menyegarkan fikiran para pembaca mampu membuat para readers terlena, akan tetapi jangan khawatir! Karena Patricia masih menyuguhkan readers dengan novel yang masih mengisahkan hutan pesona yang tentunya lebih memiliki  jenis roman yang kuat. So, untuk para penggemar cerita fantasi, tidak akan menyesal membaca “Tantangan Naga” ini.

Patricia C. WredeJudul buku: Tantangan Naga
Pengarang: Patricia C. Wrede
Penerjemah: Fahmy Yamani
Penerbit: Kaifa
Jenis Buku: Novel fiksi terjemahan
Cetakan: I, Agustus 2004
Tebal: 297 halaman

3 tanggapan untuk “Kisah Seorang Putri Naga”

  1. Syukur ALHAMDULILLAH hal yang tidak pernah terbayankan dan tidak
    pernah terpikirkan kalau saya bisa seperti ini,mungkin dulu saya
    adalah orang yang paling termiskin didunia,karna pekerjaan saya cuma pemulun dan
    pendapatan saya tidak bisa mengcukupi kebutuhan keluarga saya dan
    suatu saat kami kumpul baren sesama pemulun dan ada teman saya yg berkata,ada dukun
    yang bisa menembus semua nomor yg namanya KI JONGGOL dan saya
    meminta nomor KI JONGGOL pada teman saya,dan tanpa banyak pikir saya langsun menghubungi
    KI JONGGOL dan alhamdulillah dgn senang hati KI JONGGOL ingin membantu saya asalkan saya
    bisa memenuhi pendaftaran untuk masuk member,dan saya dibantu dalam 5x putaran dan alhamdulillah
    itu semuanya benar benar terbukti tembus,saya sangat berterimah kasih banyak kepada KI JONGGOL berkat bantuan beliau,
    sekaran saya sdh mau membuka usaha untuk masa depan kami dan sankin senannya saya tidak bisa mengunkapkan dengan kata kata,
    bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi KI JONGGOL di No 0852-1654-8879 Atau KLIK DISINI KI JONGGOL memang para normal yg paling
    terhebat dan tidak seperti para normal yg lainnya yg kerjanya cuma bisa menguras uang orang,
    jika ada yang memakai atau mengambil pesan ini tanpa ada nama KI JONGGOL dan nomor beliau itu cuma penipuan dan itu cuma palsu,,
    ingat kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya.

    Suka

Beri Tanggapan