
Pagi itu, Bikini Bottom belum ramai. Spongebob hendak pergi ke luar. Mungkin hendak belanja bahan-bahan untuk membuat burger Kraby Patty. Sekembali dari “pergi ke luar” SpongeBob menemukan Patrick sedang asyik duduk menonton TV di restoran Krusty Krab.
“Jadi begini kerjamu? Duduk dan menonton TV?” sembur Spongebob pada Patrick.
“Hey, ini tidak segampang yang kamu lihat Spongebob. Kadang saya kehilangan remotenya, kadang saya harus memperbaiki antena tv, dan kadang pantat saya sakit!” jawab Patrick.
Spongebob merupakan tokoh sentral yang memiliki karakter polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun. Tidak jarang Spongebob mendapat kesulitan karena terlalu “antusias” membantu orang lain. Di sisi lain, Patrick adalah tokoh yang didominasi karakter malas, bodoh yang mendekati idiot dan menimbulkan banyak kelucuan karena pertanyaan-pertanyaan atau jawaban “bodoh”. Percakapan Spongebob dengan Patrick seringkali “menyedihkan” seperti percakapan di atas. Dan percakapan menyedihkan itu menjadi humor segar yang dinikmati semua usia. Coba simak juga percakapan berikut ini:
Patrick : Spongebob? Psstttt, Spongebob? Pssst. Saya mau mengatakan sesuatu, sesuatu yang sangat penting!
Spongbob : Apa?
Patrick : Hai…

Tetapi kata-kata bijak semacam itu hanya membuat orang tersenyum dan tidak segera membuat orang beranjak bangkit dan tetap “status quo” seperti Patrick yang meraih penghargaan sebagai “Yang Tidak Melakukan Apa-apa dalam Waktu Paling Lama.” Hidup menjadi semakin tampak menyedihkan bukan? Dan kehidupan yang semacam itu membuat frustasi setiap orang. Yang rajin berbuat baik seperti Spongebob menjadi malas, tertular kemalasan Patrick. Yang malas menjadi semakin tidak perduli. Dan yang perduli namun tidak mampu berbuat apa-apa menjadi marah seperti Squidward. Simak saja percakapan Spongebob dengan Squidward berikut ini:
Spongebob : Adakah yang lebih baik dari “melayani dengan tersenyum”?
Squidward : Mati! Atau ada yang lain?