#1 Tuhan dan Tuan
Aku melihat sabana
Dan domba yang mengikuti tuannya
Di sana
Aku juga mengikut, merunut
Lalu aku berdiri di tepi kali
Dengan ikan warna warni
Bak surgawi
Di sana aku menceburkan diri
Menceburkan diri berkali-kali
Melunturkan daki, juga warna diri
Aku juga melihat bukit yang lebih tinggi
Hingga ujungnya menyentuh cakrawala
Tapi tuanku tidak di sana
Dia di singgasanaNya
Yang tak pernah kutemukan di ujung bumiNya
Meski tubuhku abang biru
Tuanku tak terusik
Seperti hati yang tak pernah berhenti meyakini

#2 Bolehkah Aku Sembahyang
Tuhan, hari ini aku datang
Setelah puluhan kali aku tangguhkan
Kini, bolehkah aku bersembahyang?
Di tengah ladang penuh kotoran
Bajuku pun hanya setengah menutupi badan
Di setiap sisinya penuh lubang
Tuhan, kali ini aku datang
Terhuyung sempoyongan
Menatap nanar tanpa haluan
Bisakah aku bersembahyang?
Bayangan ku sudah disemayamkan
Bersama reruntuhan aku ku
Bolehkah aku bersembahyang?
Di antara sampah yang beronggokan
Tuhan, pada akhirnya aku meyakini
Saat keningku kembali pada bumi
Sepenuh hati, setengah badan
Sehabis yang sebagian berceceran
Je Zee adalah nama pena dari Nur Ika Zuli Mulyasari, anak pertama dari tiga bersaudara. Lahir di Mojokerto 22 tahun yang lalu. Suka dengan Nh.Dini, Sutardji, Chairil. Suka juga dengan Kahlil Gibran. Pekerjaan sehari-hari hanya buruh di perusahaan swasta dengan gaji rata-rata. Menulis di sela jam kerja, atau sebelum tidur.Dapat disapa lewat FB dengan nama di atas.