Bersama Gerimis
Melihatmu, seperti melihat gerimis datang
Berarah dan menetes setiap langkahnya
Merasakan hal yang ingin aku jumpai
Bersama gerimis dan bersamamu
Aku mengenalmu itu
Entah kapan aku akan berhenti mengenalmu
Aku selalu mengingatmu
Entah apa yang ingin aku lakukan
Mengenalmu dan berbagi cerita
Aku ingin bercerita tentang satu hal
Denganmu.. bersama angin dan gerimis
Mereka
Semua mengatakan tentang kebodohan
Entah apa yang mereka lakukan
Berdesir kuat saat aku tenang
Melamunkan satu hal yang awam
Mereka tak tau, dan mungkin tak kan tau tentang itu
Aku memilih satu subjek
Mereka memilih lebih dari aku
Aku tak percaya tentang kepastian hal
Mereka slalu mengatakan
Apa akan terus mendesir jika itu benar?
Uh… payah sekali hal itu
Kenapa aku harus bersimpati?
Kenapa juga aku harus memikirkan hal itu?
Bukankan hal itu akan membuat kita merasa mati?
Sia-sia dan tak kan pernah terjadi
Yah… itu hal konyol
Aku tak mengerti tentang mereka
Apa aku terlalu kolot tentang itu?
Jauh… aku sama sekali tak mengerti
Terlalu konyol untuk dipikirkan

Ingin Bersamamu
Hanya mengagumimu dari jauh
Mungkin itu sebab aku tak berkutik
Sama sekali..
Aku hanya ingin melihat malam saat ini
Bintang begitu cerah tanpa terluka
Aku melakukan dengan mataku
Melihat dan sesekali mencoba memohon
Apa kamu tau itu?
Sesekali melihat itu
Begitu indah..
Dan sesekali ingin melihatnya bersamamu
Uh.. aku hanya bermimpi
Semuanya tak kan terjadi
Dan aku sadar hal itu
Kamu
Hanya bergaung di lintasan kerdil yang suram
Berlutut hingga padam hatimu
Tak bisakah kamu melihat?
Bagaimana aku melakukan ini untukmu?
Kamu bergaung hanya untuk pembelaan
Harusnya kamu sadar
Tak bisakah kamu sadar?
Aku sedikit marah denganmu
Marah dan mungkin membencimu
Apa kamu mata, hanya untuk melihat?
Apa kamu telinga,hanya untuk mendengar?
Kamu tak akan sadar jika hanya bergaung
Rendah dan akan semakin rendah
Mulutmu benar tak berguna
Aku kira kamu super
Tak lain hanya kosong
Hanya itu…
Dan mungkin itu…
Penulis adalah pelajar di SMK Telkom Sandhy Putra Malang