Sekerat Roti Sepiring Nasi Lanskap Curahan Hati Nurani

Puisi A. Kohar Ibrahim

(1)
Sekerat Roti 
Lanskap Curahan Hati
 
subhanallah
betapa pun adanya
betapa pula indahnya
bangun pagi nikmat lezat
hela nafas lega hirup udara
meski sejuk dingin empat drajat
gugah kangen pertiwiku amat sangat
syukur alhamdulillah ragam rasa tercurah
nikmati secangkir kopi sekerat roti pula buah
kreativitas saudara dan saudari pertiwiku tercinta
sajian tersaji kreasi puisi lanskap alami pula insani
silvie ditha audna – imron tohari – hafney maulana
begitupun tak urung warta cerita penimbul murung
dalam gambar gambaran pamer pamor penggede
oh gede-gadangnya perut telanjang kelewat kenyang
rupa gaya rupanya bagai penari perut penghibur bar
mata jalang cuma ‘tuk pelampiasan pawang uang
aduhai! petinggi penggede perut besar-gadang
kegemaranmu memang sekitar bar bar barbar
tinggi-gede tapi cuma seperti kantong nasi!
kontras dengan pemimpin pejuang sejati
sehidup semati dikancah revolusi 
sehidup semati proklamasi
kemerdekaan bangsa
berdirinya r.i.
duhai!
peggede-petinggi 
gede-besar-gadang-tinggi
tak sepadan pertanggungjawaban
jika negeri negara kaya tapi rakyat melarat
sejak jabang bayi kekurangan gizi nyaris mati sekarat
sedangkan kaum pawang uang seperti kalian keliaran
seperti ular seperti buaya seperti tikus kecil besar
dalam pesta selingkuh melestari budaya orba
dalam rimba gedung pencakar langit 
hotel hotel berbintang bintang
karavan sedan sedan
edan sungguh
zaman
edan
penggugah gugat rasa dan pikiran terheran heran
selagi aku sarapan pagi secangkir kopi sekerat roti
seraya menikmati sajian kreasi puisi teman kawan
*
(14.12.2012)
*
 
(2)

Sepiring Nasi

Nasi
Nasi Nasi
Nasi Atau Kah Roti
Sepiring Nasi Sekerat Roti
Pertanda Harkat Rezki Didapat
Apakah Di Tunisia Kalkuta Atau Jakarta
Tuntutan Rakyat Sederajat Tak Sudi Melarat
Tak Mau Terbelenggu Kegelap Pengapan
Tak Sudi Kembali Ke Alam Perbudakan
Memeras Keringat Nafkah Didapat
Namun Kian Langka Kian Susah
Di Rimba Gedung Tinggi Pun
Kian Banyak Kisah Resah :
Mesti Jibaku Rebutan
Sisa Sisa Makanan
Semakin Banyak
Tukang Nyiping
Hanya Makan
Nasi Aking !
Oh Ibu Ibu Pak Bapak
Oh Ibu Kota Ibu Derita Sengsara
Semakin Padat Rakyat Hidup Melarat
Kilau Menyilau Galau Pergulatan Sengit
Di Tengah Rimba Gedung Pencakar Langit
Duhai ! Tuan Puan ! Jika Semua Tersumbat
Lapar Dahaga Bisa Berubah Bencana Murka
Seperti Gempa Tsunami Ledakan Merapi !
Rakyat Perlu Demokrasi Pun Sepiring Nasi
(15 .01.2011)
*
Catatan :
Nasi Aking – nasi rebus asal nasi sisa yang setelah dicuci dijemur kering.
Tukang Nyiping – pemungut-pengumpul butir-butir beras yang tercecer di jalanan.
Kemiskinan Pengangguran di Indonesia diperkirakan sekitar 70.000.000 jiwa.
Lanskap: pemandangan. Karavan: kafilah
Budaya OrBa: Budaya Dusta & KKKN.

~diunggah oleh RetakanKata~

Beri Tanggapan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s