~kata maaf pada minggu pagi~

Puisi Ragil Koentjorodjati
1.
Seseorang mungkin harus mati tanpa sempat dimaafkan,
pada minggu pagi,
ketika imam kepala meminum anggur dan memecah roti,
:inilah tubuhku
:inilah darahku
:yang dikurbankan bagimu
Seseorang meminum air dan cuka dari lambungnya yang kudus.
Perjamuan sedang dimulai,
tanpa kata maaf untuk kekasih yang usai setengah mati.

ilustrasi dari joehasan.wordpress.com
2.
Katakatamu adalah harapan,
dari setiap kecemasan.
Pada minggu pagi aku tanyakan,
:bagaimana keadaanmu Sayang?
Tidak ada jawaban!
Seseorang masih harus meminum air dan cuka dari lambungnya yang kudus.
Kekasih belum usai setengah mati,
dan kata maaf jauh tertinggal di pintu gerbang,
ruang perjamuan,
tempat pesta sedang dan masih dirayakan.

3.
Tersisa kenang pertarungan semalam,
kekasih terkulai di tepi harap. Memuram.
Rumitnya persoalan adalah labirin kata maaf memaafkan.
Seseorang harus memaafkan tubuh sekarat,
seeseorang harus memaafkan ketidakberdayaan,
seseorang harus memaafkan semua impian,
dan;
seseorang harus memaafkan dirinya sendiri,
sebelum;
seseorang mungkin harus mati tanpa sempat dimaafkan.

kaki Lawu, Awal desember 2011

4 tanggapan untuk “~kata maaf pada minggu pagi~”

Beri Tanggapan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s