Majelis Ulama vs Pedagang Krupuk: Beda Hari Sama Hukumnya!

Humor Planet Kenthir by Kong Ragile

Alkisah sudah puluhan tahun Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusing kenapa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari berbeda antar golongan. Lalu salah seorang dari mereka mendapat ilham untuk belajar dari buku. Maka dipanggillah Pedagang Krupuk yang mengarang buku berjudul “BEDA HARI, SAMA HUKUMNYA”.
Dari penjelasan Pedagang Krupuk maka terungkap falsafah yang menggembirakan hati anggota Majelis. Yaitu ibarat menikmati krupuk maka jangan risau hari kapan akan dimakan. Yang penting tidak melempem akibat kelamaan terkena udara.
Hati Majelis berbunga-bunga merasa mendapat dukungan moril dari kandungan falsafah “BEDA HARI, SAMA HUKUMNYA”. Pusing akibat beda hari raya lebaran sirna sudah.
Rencananya Hari Senin akan datang tamu dari luar negeri. (Nggak tahu sekarang hari apa :D) AL Habib dari Emirat Arab adalah tamu istimewa kali ini. Anggota Majelis harus pesan spanduk yang berisi ucapan selamat datang dan poster bergambar wajah sang tamu dengan dirinya sedang senyum-senyum. Poster akan dipasang di halaman rumah. Biar keren…
Teringat pedagang kerupuk, anggota majelis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadanya dengan cara order spanduk dan poster tanda sambutan kepada tamu yang akan berkunjung besok. Dia janji akan bayar 10x lipat dari tarif normal. Saat itu hari Minggu malam jam 12, sedangkan tamu akan datang Senin pagi.
Pedagang Krupuk girang dapat order senilai 5juta dari harga normal 500ribu.
HARI SENIN:
Tamu datang tapi poster dan spanduk belum dipasang, Pedagang Krupuk tidak bisa dihubungi.
Majelis kecewa berat.
HARI SELASA:
Tamu istirahat di kamar tamu. Pedagang Krupuk datang untuk minta maaf. Majelis kecewa sedikit tapi sangat bersyukur karena tidak jadi keluar ongkos 5juta.
“Aaah tidak apa-apa. Tidak perlu minta maaf. Kalau rejeki pasti datang pada waktunya yang ditentukan, hehe.”
HARI RABU:
Al Habib sudah pulang ke Emirat Arab. Ketika Majelis selesai telpon-telponan datang Pedagang Krupuk membawa invoice (tagihan) 5juta.
Majelis heran!
Dalam keadaan terbengong-bengong dia melongok dari jendela. Matanya menyaksikan spanduk dan poster sudah terpasang di halaman rumah dinas.
“SELAMAT DATANG TUAN AL HABIB DARI EMIRAT ARAB”
Hampir saja Majelis marah besar, tapi urung. Dia ingat buku berjudul “Beda Hari, Sama Hukumnya”.

2 tanggapan untuk “Majelis Ulama vs Pedagang Krupuk: Beda Hari Sama Hukumnya!”

Beri Tanggapan