Candi Ijo adalah candi Hindu yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko atau kita-kira 18 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno, dan terletak pada ketinggian 410 meter di atas permukaan laut. Karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo, maka pemandangan di sekitar candi sangat indah, terutama kalau melihat ke arah barat akan terlihat wilayah persawahan dan Bandara Adisucipto.
Candi ini merupakan kompleks 17 buah bangunan yang berada pada sebelas teras berundak. Pada bagian pintu masuk terdapat ukiran kala makara, berupa mulut raksasa (kala) yang berbadan naga (makara), seperti yang nampak pada pintu masuk Candi Borobudur. Dalam kompleks candi ini terdapat tiga candi perwara yang menunjukkan penghormatan masyarakat Hindu kepada Trimurti: Brahma, Wisnu, dan Syiwa.
Sumber:Wikipedia
Sayang, candi peninggalan bersejarah tersebut tampak tidak terawat dengan memadai. Pada saat foto ini diambil, candi nyaris seperti tempat penitipan kayu. Setiap orang leluasa keluar masuk sehingga tidak heran jika candi menjadi tempat idola para pasangan lain jenis yang ingin melampiaskan rindunya. Mungkin karena pasangan-pasangan yang ke sana tidak tahu bahwa candi pun sebenarnya tempat beribadah, bukan tempat bermesum ria.
Jika melihat pemandangan alam di sekitarnya, sungguh memang amat memikat. Saya membayangkan seandainya tinggal di sana, rasanya seperti hidup di negeri di awan. Sampai kapankah keindahan-keindahan itu akan teraniaya?