Pahlawan

Puisi Ragil Koentjorodjati

ilustrasi dari wordpress.com
Dia yang berlari di antara pematang gedung perkantoran,
dan lalu tenggelam dalam, di sungai kemiskinan dengan harapan yang tersesat,
aku menyebutnya pahlawan

Lelaki yang tulang belulangnya,
menjadi rerangka jalan raya,
aku menyebutnya pahlawan,

Pengelana yang tubuhnya mengering tanpa darah, keringat dan air mata,
membebaskan haus kerongkongan kita,
aku menyebutnya pahlawan,

Anak kecil putus harapan dan yang lalu mati muda,
menyerahkan sisa umurnya pada kita,
aku menyebutnya pahlawan,

Perempuan tanpa payudara,
yang telah kita perah habis susunya,
aku menyebutnya pahlawan,

Ibu yang kehilangan anak-anaknya,
tergerus laju jaman,
aku menyebutnya pahlawan,

Mereka yang bekerja,
dan menyerahkan seluruh nikmatnya kepada kita,
aku menyebutnya pahlawan,

:mereka sempurna terkubur di lorong dan gorong-gorong,
kuburan yang tidak perlu tanda selain bahwa aku menyebutnya pahlawan.

hari ini, aku ikut menyebut hari pahlawan.
10 November 2011

Beri Tanggapan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s