Puisi Lila Prabandari
lalu…
mengapa lautan bening di matamu harus runtuh
bergulir-gulir menggilas ketegaran yang tertatih-tatih terbangun dari ceceran-ceceran sakit
saat pedihnya kata rindu berhembus menusuk telinga
menelisik
membalur di tiap pembuluh darah
menyebarkan perih
29 Oktober 2011