Tirani Kelamin Jingga

(Untuk perempuan-perempuan mati di perantauan)

Puisi Ragil Koentjorodjati

Ilustrasi: i241.photobucket.com

Rembulan kesiangan, Sayang
lama lelah di penantian
tanpa ada yang merindukan

Wajahmu? buram
centang perentang penuh radang
tertikam tirani kelamin jingga

Namamu? Cemar
sisa kelahi nasib semalam
menyisakan rembulan kesiangan
di wajahmu,

Di dadamu,
di punggungmu,
di rahimmu
meleleh birahi lelaki berkelamin jingga
Dan kami?
terbuai nikmat desah sedihmu

Hidup kita? Suram
berada di ujung tanduk kelamin jingga
lelaki terberkati para nabi

Kepala kita? Hilang
terbenam lendir kemunafikan
menunggu perayaan di hari lebaran
tanpa badan sebagai bingkisan ucapan maaf memaafkan.

Medio juni 2011

Beri Tanggapan