air mata tak pernah bohong

Puisi-Puisi Lara Hati

Puisi Ragil Koentjorodjati

air mata tak pernah bohong
Tears don’t lie by ThysLara
Gambar diunduh dari creativephotographymagazine.com

~tentang kamu~

angin muson adalah kamu,
dari barat daya membawa riuh yang basah,
dari timur laut membawa sepi yang kering,
silih berganti,
sepanjang tahun.

~Maria~

aku ingin mempersuntingmu,
oh, sang perawan,
tak peduli pun bila harus berkelahi dengan tuhan.

~pagi yang rapuh~

aku tertawa menatap pagi yang rapuh,
tertatih-tatih menuntun setiap orang bertegur sapa dengan kesakitan.
Ia dilupakan, sebab orang lebih rindu pada malam.

~sesuatu hilang di sore tadi~
sore tadi,
matahari begitu merah saga,
bulat penuh, di langit biru bersih.
Kupandangi cukup lama hingga aku menyadari harus kembali melangkah.
Sebagian diriku yang tertinggal dibawanya entah ke mana.

~ketika senja tiba namun aku belum mati~

ketika senja tiba,
saatnya aku tenggelam,
bersama matahari,
dan semua menjadi dingin.
Sangat dingin.

~malam: ketika bahagia~
di kepak riang burung hantu,
ada bulu-bulu yang rontok,
dan duka mata yang terlalu bercahaya di kegelapan.
Hanya saja mungkin engkau tidak mampu melihatnya.

 

Catatan:

mengenali orang yang menyayangimu adalah sederhana,
jika kamu sedang bahagia, ia menunjukkan turut bahagia,
jika kamu sedang tidak bahagia,
ia mencoba membangkitkan kebahagiaanmu,

jika kamu memberi, ia akan memberimu lebih banyak,
jika kamu menolak pemberiannya, ia merasa sedih.
Jika kamu direndahkan, ia akan marah.
Jika kamu ditinggikan, ia mengabarkan ke sahabat-sahabatnya.
Jika ada yang menyakitimu, ia ikut tersakiti.

Jika ia menyayangimu,
ia akan mencari cara mewujudkan rasa sayangnya itu.

:::di tepi hujan sepanjang hari di awal tahun 2012:::

2 tanggapan untuk “Puisi-Puisi Lara Hati”

Beri Tanggapan