Puisi Perlahan 16 Oktober 2011 Ragil K 2 Komentar Puisi Ragil Koentjorodjati Cinta, kulipat rapi perlahan. Kenangan, kuurai lembut perlahan. Di taman, kupahat rindu perlahan. Di hening kautikam aku perlahan. Luka menetas bisu perlahan. Duka mengalir jernih perlahan Suka? Bagi ke teman:Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)Suka Memuat... Terkait
Bahagia
menguap perlahan ?
😀
SukaSuka
komen ditulis perlahan 😀
SukaSuka